Orang tidak perlu tahu betapa menderitanya bangun pagi, berpapasan dengan emak-emak bronjong, emak-emak sen kanan belok kiri, menghabiskan 8 jam di tempat kerja ditambah dua jam perjalanan pulang pergi, mengejar target dan tenggat waktu, kemudian pulang dan mengulanginya lagi esok hari sampai waktu yang tidak ditentukan.
Orang tidak perlu tahu betapa menderitanya harus bekerja 5 tahun untuk membayar cicilan kendaraan diluar kemampuanmu demi rider-rideran, chapter-chapteran, touring-touringan, dan gathering-gatheringan. Lalu bekerja 10 tahun lagi demi rumah sederhana, pengap minim ventilasi di pinggiran kota dengan garasi sesak penuh jemuran dan motor berjejer disampingnya. Lalu bekerja 20 tahun lagi demi pendidikan kedua anakmu sampai mereka lulus kuliah.